Jazz Goes To Campus Digelar 25 November di Kampus UI Depok
A
A
A
JAKARTA - Para pecinta musik jazz di Tanah Air, akan kian dimanjakan dengan berbagai festival musik ini yang digelar dalam waktu dekat. Salah satunya adalah Jazz Goes To Campus (JGTC), di kampus UI Depok yang dihelat pada pada 26 November mendatang.
Sederet nama musisi Jazz dalam dan luar negeri, tercatat masuk ke dalam line up festival tersebut. The Groove, Maliq & D' Essential, adalah dua grup musik Jazz Indonesia yang akan ambil bagian dalam acara itu.
Selain dua band itu, ada juga nama Tulus, Rendy Pandugo, Sri Hanuraga, Fariz Rustam Munaf dan sejumlah musisi lainnya, ikut memeriahkan acara yang pada tahun ini masuk tahun ke-40 itu. Dalam festival yang mengambil tema Jazzing Through Decades tersebut, pecinta musik Jazz juga akan dimanjakan oleh penampilan dari musisi Jazz legendaris Amerika Serikat, Al McKay's Earth, dan Wind & Fire Experience.
Tidak hanya pentas musik saja. JGTC, dalam pelaksanaanya diisi juga dengan sejumlah acara yang akan semakin melengkapi kemeriahan acara tahunan itu. JGTC Clinic, JGTC Kompetition, JGTC Roadshow, JGTC Gathering and Charity Night, JGTC Community, adalah sejumlah rangkaian acara yang mengiringi festival musik Jaz tersebut.
Dengan banyaknya acara yang digelar sebelum hari H festival, tentunya diharapkan berdampak positif dalam berbagai hal, utamanya dalam perkembangan musik Jazz di Tanah Air.
"Ini festival, bukan hanya konser. Konser biasanya terbatas. Kalau boleh dibilang ini seperti Java Jazz, tapi versi kampus. Ada musisi senior dari luar, tapi juga ada musisi baru yang punya talenta," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Soemantri Brodjonegoro, saat menghadiri JGTC opening and Press Confernce, di IFI, Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2017).
"Ini bukan sekadar pertunjukan, tapi upaya melahirkan bakat-bakat baru di musik jazz. Kepemilikan JGTC ini bukan kepemilikan FEB UI nya, tapi juga Depoknya. Mungkin bisa didorong JGTC ini sebagai pariwisata," lanjut Bambang, yang pernah menjabat sebagai Ketua Panitia JGTC itu.
Dalam perjalanannya hingga tahun ke 40 ini, JGTC dinilai sukses telah melahirkan banyak musisi Jazz di Tanah Air. Hal tersebut lantaran dalam pelaksanannya, JGTC membuka peluang yang sebesar-besarnya bagi musisi muda.
Kendati begitu, pihak panitia tidak mau terhanyut dengan kesuksesan yang diraih itu. Project Officer JGTC ke-40, Arya Prisatria menegaskan, gelaran festival tahun ini, akan ada perubahan dibanding pelaksanaan sebelumnya.
"Akan membawa artis yang lebih banyak, kita juga akan mempebesar vanue. JGTC sudah melahirkan genre-genre baru dari jazz itu juga. "Untuk venuenya kita usahakan lebih nyaman lagi, dari infrastruktur dan lainnya. Target 22.000 penonton " kata dia.
Sementara itu, tahapan JGTC sendiri sudah dimulai sejak Kamis (26/10/2017). Lewat sejulamh acara yang digelar itu, diharapkan bisa kembali memunculkan musisi jazz baru yang memiliki talenta kuat.
"JGTC punya bebrapa rangkaian acara dari mulai hari ini sampai tanggak 26 November. Kami merangkul semua stakeholder dalam rangkaian acara. Kita ingin merangkul musis-musisi muda. Stakeholkder yang ingin kita rangkul adalah komunitas-komunitas, bukan hanya yang dari Jakarta saja," kata Program Director JGTC ke 40, Natasya Dina Marini.
Salah satu pengisi acara, Sri Hanuraga mengaku sangat antusias untuk mengikuti gelaran itu. Sri yang memulai keikut sertaannya dari JGTC Competition pada 2003 lalu menilai, gelaran tersebut cukup representatif bagi musisi muda untuk membuktikan talentanya. "Makin lama makin besar. Saya sudah siap banget untuk mengikuti acara itu," beber dia berapi-api.
Sederet nama musisi Jazz dalam dan luar negeri, tercatat masuk ke dalam line up festival tersebut. The Groove, Maliq & D' Essential, adalah dua grup musik Jazz Indonesia yang akan ambil bagian dalam acara itu.
Selain dua band itu, ada juga nama Tulus, Rendy Pandugo, Sri Hanuraga, Fariz Rustam Munaf dan sejumlah musisi lainnya, ikut memeriahkan acara yang pada tahun ini masuk tahun ke-40 itu. Dalam festival yang mengambil tema Jazzing Through Decades tersebut, pecinta musik Jazz juga akan dimanjakan oleh penampilan dari musisi Jazz legendaris Amerika Serikat, Al McKay's Earth, dan Wind & Fire Experience.
Tidak hanya pentas musik saja. JGTC, dalam pelaksanaanya diisi juga dengan sejumlah acara yang akan semakin melengkapi kemeriahan acara tahunan itu. JGTC Clinic, JGTC Kompetition, JGTC Roadshow, JGTC Gathering and Charity Night, JGTC Community, adalah sejumlah rangkaian acara yang mengiringi festival musik Jaz tersebut.
Dengan banyaknya acara yang digelar sebelum hari H festival, tentunya diharapkan berdampak positif dalam berbagai hal, utamanya dalam perkembangan musik Jazz di Tanah Air.
"Ini festival, bukan hanya konser. Konser biasanya terbatas. Kalau boleh dibilang ini seperti Java Jazz, tapi versi kampus. Ada musisi senior dari luar, tapi juga ada musisi baru yang punya talenta," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Soemantri Brodjonegoro, saat menghadiri JGTC opening and Press Confernce, di IFI, Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2017).
"Ini bukan sekadar pertunjukan, tapi upaya melahirkan bakat-bakat baru di musik jazz. Kepemilikan JGTC ini bukan kepemilikan FEB UI nya, tapi juga Depoknya. Mungkin bisa didorong JGTC ini sebagai pariwisata," lanjut Bambang, yang pernah menjabat sebagai Ketua Panitia JGTC itu.
Dalam perjalanannya hingga tahun ke 40 ini, JGTC dinilai sukses telah melahirkan banyak musisi Jazz di Tanah Air. Hal tersebut lantaran dalam pelaksanannya, JGTC membuka peluang yang sebesar-besarnya bagi musisi muda.
Kendati begitu, pihak panitia tidak mau terhanyut dengan kesuksesan yang diraih itu. Project Officer JGTC ke-40, Arya Prisatria menegaskan, gelaran festival tahun ini, akan ada perubahan dibanding pelaksanaan sebelumnya.
"Akan membawa artis yang lebih banyak, kita juga akan mempebesar vanue. JGTC sudah melahirkan genre-genre baru dari jazz itu juga. "Untuk venuenya kita usahakan lebih nyaman lagi, dari infrastruktur dan lainnya. Target 22.000 penonton " kata dia.
Sementara itu, tahapan JGTC sendiri sudah dimulai sejak Kamis (26/10/2017). Lewat sejulamh acara yang digelar itu, diharapkan bisa kembali memunculkan musisi jazz baru yang memiliki talenta kuat.
"JGTC punya bebrapa rangkaian acara dari mulai hari ini sampai tanggak 26 November. Kami merangkul semua stakeholder dalam rangkaian acara. Kita ingin merangkul musis-musisi muda. Stakeholkder yang ingin kita rangkul adalah komunitas-komunitas, bukan hanya yang dari Jakarta saja," kata Program Director JGTC ke 40, Natasya Dina Marini.
Salah satu pengisi acara, Sri Hanuraga mengaku sangat antusias untuk mengikuti gelaran itu. Sri yang memulai keikut sertaannya dari JGTC Competition pada 2003 lalu menilai, gelaran tersebut cukup representatif bagi musisi muda untuk membuktikan talentanya. "Makin lama makin besar. Saya sudah siap banget untuk mengikuti acara itu," beber dia berapi-api.
(alv)